Minggu, 31 Agustus 2008

mitratama diharapkan bersifat netral

Pada sabtu kemarin (30 agustus 2008) SMA Banguntapan dua mengalami kejadian yang sangat tidak terduga. erita telah tersebar kemana mana. Saya harapkan Mitratama bersikap netral karena belum terbukti kesalahan dari tersangka tersebut. Alangkah lebih baiknya jika kejadian ini tidak terjadi, alangkah lebih baik jika kejadian ini tidak diekspose keluar, begitu gegabahnya siswa yang masih KBM di SMA dua banguntapan (dalam ini yang berdemo,karena sebagian siswa ada tidak ikut demo, dan ada pula yang tidak tahu tentang masalah ini). apakah tidak ada cara yang lebih elegan ketimbang dengan melakukan demo yang dalam hal ini sampai diekspose keluar. Mungkin mereka (yang berdemo) tidak tahu akan menjadi seperti saat ini.

SEKOLAH KITA TERKENAL!!!!!

BUKAN TERKENAL!!!!!

TERCEMAR!!!!!!

Apakah pikiran mereka begitu pendek,apakah mereka tidak mengetahui akibatnya,seperti dalam ungkapan berikut:

"NGGEBUK WONG SIJI,SING KENO SAK BAJEK KERE"

Apakah kita akan selalu melihat keburukan saja tanpa melihat apa yang telah diperbuat untuk sekolah kita ini???walaupun tersangka ada kekurangannya,kita juga harus melihat kelebihannya..

Begitu sulitnya SMA kita meraih nama baik dan mempertahankannya,dan semua itu sekarang sudah tercoreng dan pasti akan membekas sampai kapanpun!!!!

Diharapkan mitratama bersikap netral, dan menyikapi hal ini dengan hati hati, jangan gegabah.

Diharapkan Mitratama tidak melakukan hal yang dapat mencemarkan nama baik mitratama ataupun sekolah.

Diharapkan mitratama bisa berpikir panjang dan memikirkan manfaat,kerugian dari hal yang akan dilakukan sebelum hal tersebut dilakukan.

Saya sebagai alumni merasa kecewa dengan kejadian ini, apalagi ada oknum guru juga yang mendukung acara demo tersebut.

Pada akhirnya saya menghimbau untuk tidak terpancing dalam masalah ini.

TOH MASALAH INI MASIH BELUM TERBUKTI KEBENARANNYA.

BIARKAN PIHAK YANG BERKEPENTINGAN YANG MENELITI.

KITA TUNGGU SAJA KEBENARANNYA!!!!

Sabtu, 30 Agustus 2008

Jingle Utpala

sol do iwak kebo
re mi fa sol iwak tongkol
mi re mi re rambut kere keh tumane

mangan ora doyan segane di campur thiwul
duwe anak loro mlebu peta dadi heiho

utpala yuwamitra sispa suka ikut serta
lari-lari tiap hari jalan jongkok setengah mati
utpala yuwamitra

CINTA KILAT

malam senin mulai bertemu
malam selasa mulai bertamu
malam rabu mulai merayu
malam kamis darling i love you
malam jum'at terima surat
yang isinya cinta ditolak
malam sabtu sendiri lagi
malam minggu carilah ganti

cinta kilat tonti yuwamitra
hilang satu tumbuh seribu
patah tumbuh hilang berganti
patah hati carilah ganti

Selasa, 26 Agustus 2008

perbedaan persepsi

Gini coy. Kemarin aq tanya ma anak PPI Bantul tentang materi "hitung".
Intinya begini, kalau mereka menganggap bahwa hitung disesuaikan dengan lencang.
Jadi kalau lencang kiri maka tengok ke kiri dan hitung dimulai dari kiri,
artinya secara tidak langsung, mereka berasumsi bahwa materi hitung tidak bisa berdiri sendiri tanpa lencang.
Inipun pernah terjadi beberapa tahun yang lalu saat TM dalam rangka lomba tonti se-DIY Jateng di balai kota. Materi tersebut menuai banyak protes dari banyak peserta yang merasa bahwa materi tersebut tidak lazim digunakan.
Berbeda dengan persepsi kita selama ini, kita menganggap bahwa materi "hitung" adalah materi yang bebas dan bisa berdiri sendiri. Dengan acuan bahwa "hitung" dimulai dari kanan dan diusahakan penjuru besar berada di kanan,seandainya penjuru kecil yang berada di kanan maka kesalahan itu menjadi tanggung jawab sang komandan pleton.

Lantas bagaimana kita menyikapi ini jika pada lomba berikutnya materi tsb akan dipakai?
apakah kita akan mempertahankan persepsi kita?

Minggu, 24 Agustus 2008

Sabtu, 23 Agustus 2008

MELANGKAH

(teruntuk mitratama 05-06)


Apabila umur telah dinganga kubur
Ingatkah kita pada gebrak kaki
yang dahulu menyatu di hati
pada barisan sepatah-patah
menyanyikan himne dengan tengadah

Kita adalah selarik ombak
yang memintal singgasana tepat berpijak
dengan untaian ragu dan securah angan
Juga sebersit sajak, tentang harapan dan kemuliaan

Kebersamaan antara kita teramat sederhana
Hingga menyisakan seloroh bagi ulat dalam kepompong waktu senja

Kenang-kenanglah pusaran hari
dimana semangat bergemuruh di setiap kesunyian
Kenang-kenanglah putaran bumi
higga sepi jadi teman yang terpendam